13 November 2012

Menarik, Cuek, Tantangan!

Kebiasaan memang, draft sebelumnya saja belum saya publish, eh sudah buat postingan baru, dasar. Ah itu memang sifat dasar saya, selalu cepat bosan akan satu hal! Maklum saja, akhir-akhir ini saya tidak bisa diam, kesana kemari mencari posisi yang pas untuk memantaskan diri, memastikan peran pribadi di dalam kancah kehidupan. Mencari peran itu tidak mudah, butuh perjuangan lebih, apalagi sudah tahun keempat dan  tak kunjung menemukan partner buat diajak poto wisuda bareng (eh malah curhat). Ehm!

Sekian monolog yang agak sedikit egois di atas. Sengaja memberikan prolog yang seperti itu agar dikira pintar (bercanda).

Menarik memang kalau kita membahas sesuatu yang bisa dibilang sulit untuk diraih, bahkan didekati pun terkesan selalu menjauh. Hanya kesan kok, tidak sampai berefek ke fakta. Santai.
Ini kejadian pasca KKN (Kerja Kontrak Nyata?), dimana sifat saya agak berubah (banyak yang bilang begitu), tulisan saya berubah (saya menyadari sendiri, ada juga yang bilang begitu).
Sifat yang berubah itu salah satunya adalah cuek. Percaya atau tidak (percayalah), saya dulu itu cuek sekali, terutama masalah penampilan, rambut tidak pernah disisir, kumis tidak pernah dicukur kecuali digunting sedikit. Jadi sebelum KKN itu rambut saya gondrong sekali sampai mekar-mekar seperti singa, kumis lebat, bisa dibayangkan kalau style saya waktu itu seniman sekali.
Setelah KKN?
Cerita sedikit ketika pertengahan KKN, saya memutuskan untuk memangkas rambut saya di pangkas rambut Madura, seketika pun kerapian saya meningkat drastis. Yah lumayan lah anak-anak SD yang cewek jadi demen sama saya (daripada gak ada). For your info, ada satu anak SD yang ngefans sama saya, entah dia kesambet demit apa sampe segitunya.
Oke kembali ke akar cerita, saya pangkas rambut itu bukan sepenuhnya keinginan pribadi, melainkan karena ada yang risih berat lihat rambut gondrong saya melambai-lambai, yang mungkin bisa bikin gatal kalau kena kulit. Akhirnya saya pangkas dengan terpaksa...
Kalau kumis? Saya rajin mencukurnya ketika selesai KKN, itupun karena risih berat. Risih karena kalau minum kopi, ampasnya nempel di kumis. Maklum, saya penggila kopi hitam berampas macam Kapal Api. Karena menurut saya, kopi ampas itu laki!
Kumis dan rambut, dua hal krusial yang berubah pasca KKN. Bisa dibilang sifat cuek akan penampilan itu hilang karena ya KKN ini, itulah kenapa saya bilang KKN berguna sekali.
Entah apa kata ibu saya ketika melihat saya rajin pangkas rambut dan kumis, semoga beliau bangga!

Tulisan yang berubah rasanya tidak perlu saya ulas. Silahkan saja scroll  ke belakang, postingan saya tahun 2009, 2010, sampai 2011. Jangan tertawa ya membacanya, saya sendiri agak tersenyum kecil kok, jadi ingat masih cupu banget soal tulis menulis. Sekarang masih banyak belajar, semoga semakin meningkat ke depannya. Karena esensi kehidupan adalah terus belajar dan memperbaiki diri.

Lalu, kenapa judulnya ada kata "Tantangan!"?
Nah, itu saya bahas lain kali saja. Saya mau lanjut mengerjakan tugas yang sedikit terbengkalai. Sebenarnya tulisan ini untuk menghilangkan rasa penat saja sih, tidak lebih.
Sekedar hiburan, dan tulisan ini dibuat ketika masih dalam keadaan waras, tidak terganggu oleh penyakit mental apapun.

"Chase your passion like you're chasing your crush. Trust me it's work."
--Tiko, kutipan ini dipikirkan dalam kondisi setengah tegang.

No comments:

Post a Comment