01 February 2011

Memasyarakatkan Kembali Transportasi Massal

Ah, lama rasanya saya gak update blog ini, sudah berapa tahun ya?
Yah kurang lebih setahun lah

Langsung ke inti ajalah
Posting kali ini saya akan membawa sebuah topik yang ... ah mungkin sebagian bilang tidak perlu, sebagian tidak perduli, tapi saya bilang ini perlu.
Mengapa?
Coba deh kita lihat sekitar kita, motor dijual terjangkau sehingga banyak yang beli.
Mobil meskipun mahal, tapi bagi kalangan di atas garis kekayaan, tentu membeli mobil bukan suatu hal yang sulit, bahkan bagi mereka mobil ada kebutuhan.
Bayangkan saja kalangan menengah dan kalangan kaya itu punya kendaraan pribadi masing-masing, asumsikan saja 1 motor dimiliki 1 orang dan 1 mobil dimiliki 1 keluarga, ini hanya asumsi loh, kita lupakan saja yang punya 2 mobil dalam 1 keluarga, hehe.
Sudah bisa anda asumsikan dan anda gambar dalam otak anda sekalian?
Kalau sudah bayangkan lagi anda berada di kota besar, anggaplah Jakarta, penduduknya berapa, saya gak tau persis, jadi anggap aja ada 1 juta (entah itu kelebihan atau ada yg kurang, mohon koreksi).
Sudah barang tentu pasti akan macet bukan?
Coba kita lihat gambar di bawah ini


Gimana? Semrawut kan?
Gambar itu saya dapat dari hasil gugling.
Kita bayangkan saja 5 tahun lagi, ah tidak, mungkin 3 tahun lagi ajalah.
Sudah barang tentu pasti akan lebih kacau dari gambar di atas, maukah kalian kalau kota Jakarta jadi lebih semrawut seperti itu?
Kalau saya sih gak masalah, soalnya Jakarta bukan kota saya, hehe peace jangan anggap serius, just joke.
Tentu tidak mau kan seperti itu? Kalau sudah begitu mau kemana-mana juga pasti macet, mending jalan kaki dah kalau gitu, tapi masalahnya, gak semua tempat bisa kita akses hanya dengan jalan kaki, bisa gempor malahan.
Nah untungnya pemerintah Jakarta itu baik, mereka sudah sediakan bus transjakarta, inilah cikal bakal dari MRT masa depan, meskipun belum semua tempat bisa diakses, tapi lumayanlah buat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang tidak manusiawi itu.

Mungkin gak semua masyarakat setuju dengan adanya bus seperti itu, ada lajur khususnya, bikin macet katanya. Memang seperti itu, hal inilah yang ingin dibidik oleh pemerintah, mereka mau kita semua menggunakan transportasi massal. Adapun dibuat lajur khusus yang bikin macet itu yaitu cuma strategi, saudara-saudari sekalian.
Nah kalau macet kan pasti lirik-lirik bus trans tuh, kalo udah gitu pada pengen naik transjakarta toh? Hehe.

Ah itu seputar Jakarta, saya gak tau sedetil yang orang Jakarta tahu.
Karena saya berdomisili di Jogja, ya paling tidak sampai lulus S1, ya saya cuma tahu kondisi yang sebenarnya di Jogja.
Jogja juga punya bus trans seperti transjakarta, namanya bus transjogja.
Meskipun baru beberapa tahun beroperasi, tapi sya rasa pelayanannya sudah cukup baik lah.
Hanya saja masih banyak tempat yang belum terjamah oleh transjogja, inilah yang akan jadi PR kita semua, terutama mahasiswa teknik sipil, termasuk saya, hehe.
Kalau saja seluruh masyarakat Jogja mendukung penuh kehadiran bus ini, mungkin suatu hari akses akan diperbanyak, jadi dimana-mana ada, jadi gak perlu lagi yang namanya kendaraan pribadi.
Oke saya rasa kita gak mungkin kan meninggalkan motor mobil kesayangan kita, jangan dijual apalagi dibuang, mending masih kita pakai untuk jarak dekat tapi kita malas jalan, masih berguna bukan?

Nah dengan melihat segala kemungkinan di beberapa tahun ke depan, mari kita masyarakatkan kembali penggunaan transportasi massal, lebih nyaman lebih aman dan lebih cepat (kalau soal kecepatan sangat relatif, oke kita gak perlu berdebat tentang hal ini).
Dengan penggunaan transport massal itu, pasti akan mengurangi penggunaan bahan bakar, dan bahan bakar itu pasti efektif, sehingga mengurangi efek dari global warming.

Ayo, kita gunakan transportasi massal (untuk kalian yang bisa mengaksesnya dengan mudah), kecuali di tempat kita gak ada transportasi massal sedikitpun.

Oke salam sehat selalu, jya... mattane...